Siapa yang tak ingin hidup bahagia di dunia dan akhirat? Semua orang sepakat dan secara serempak akan mengatakan: ya!. Sebab hidup di dunia ini tak lain adalah “tabungan” agar kelak di akhirat bisa menikmati manisnya kebahagiaan. Namun, demi kebahagiaan di akhirat itu, belum menjamin kehidupan yang bahagia ketika di dunia. Sehingga, tak terjadi keseimbangan antara harapan kebahagiaan akhirat dan juga dunia, padahal manusia diberi kesempatan bisa mendapatkan keduanya: bahagia di dunia dan akhirat. Dalam konteks ini, Islam menawarkan kebahagiaan di dunia dan akhirat bagi manusia dengan jalur menikah. Ya, dengan menikah manusia tak hanya bisa merasakan keindahan dunia, bahkan jika menikah diniati sebagai ibadah, --bukan hanya sebatas mengikuti tradisi, menuruti paksaran orang tua atau orang lain, sarana mendapatkan keturunan, maupun sebagai penyaluran libido seksualitas-- maka akan terbuka lebar pintu kebahagiaan (baca: surga) kelak di akhirat. Namun, tentu tidak mudah meniatkan ibadah melalui perkawinan, sebab niat itu harus disertai dengan amal perbuatan. Dan, kawin atau menikah pun harus mencerminkan sikap yang lebih dewasa, berbudi, atau berkemanusiaan. Dan, hal itu hanya bisa dicapai dengan suasana rumah tangga yang sakinah, mawaddah, wa rohmah. Maka dari itu, nasehat atau petuah dari para bijak tentu menjadi amunisi ampuh. Apalagi jika nasehat itu diwariskan langsung oleh Rosulullah, Al Ghozali, KH Ali Maksum, dan ulama masyhur lainnya. Tentu, dengan nasehat beliau-beliau ini, tapak-tapak selurus keluarga idaman diharapkan bisa lebih mulus nan menggairahkan bagi Anda. Amiin.... ***Pernikahan merupakan salah satu sunnah Rasulullah SAW dan merupakan anjuran agama. Pernikahan yang disebut dalam Al Qur'an sebagai miitsaaqun ghaliizh (perjanjian agung), bukanlah sekedar upacara dalam rangka mengikuti tradisi; bukan semata-mata sarana mendapatkan keturunan; dan -apalagi- hanya sebagai penyaluran libido seksualitas atau pelampiasan nafsu syahwat belaka. Dalam buku ini, pembaca dapat merenungkan nasehat-nasehat indah pernikahan yang mencerahkan dari khutbah-khutbah nikah Rasulullah SAW, Imam Al Ghazali, KH. Ali Maksum, KH.Chamim Jazuli (Gus Miek), KH. Musthofas Bisri dan Prof. Dr. Quraish Shihab. Selamat Membaca... |
0 komentar